oleh Ibu
O, anak-anakku tua dan muda,
Insaf dan sadarlah kamu semua,
Ibumu ini hidupnya melarat,
Tiga ratus tahun diikat erat
Tiga ratus tahun bunda diikat,
Menanggung sengsara, sakitlah sangat.
Tetapi anakanda tidak perduli,
Walaupun rusak bangsa dan negeri.
Apa anakanda tidak merasa,
Segala harta pusakanya bangsa,
Segala hasil tanah dan negeri,
Diambil imperialis dibagi-bagi?
Apa anakanda tidak bermalu,
Ibumu ini terhina selalu,
Tidak dihargai oleh lain bangsa,
Sebab bangsamu belum berkuasa?
Sebab itu bangun, sadarlah anakku,
Rapat barisanmu, ayo bersatu,
Bekerjalah kamu bersama-sama,
Agar merdeka, negeri dan bangsa.
[Fikiran Ra’jat, nomor 23, 2 Desember 1932]
0 komentar:
Post a Comment