Kesempatan penting tak pernah dilewatkan oleh politisi. Apalagi menjelang pemilihan umum. Begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kesibukan sejumlah politisi untuk memperingati seabad Mohammad Natsir (Suara Karya, 19 November 2007). Bachtiar Chamsyah, AM
Fatwa, Lukman Hakiem Saefudin, Jimly Asshiddiqie, AM Lutfi, dan lain sebagainya. Semangat peringatan seperti ini, boleh jadi memiliki kepentingan tertentu, salah satunya ialah menaikkan rating politik menjelang Pemilu. Tentu saja ada tokoh yang benar-benar murni ingin
mengenang Natsir. Disinilah kemudian, dalam peringatan seperti ini, kepentingan murni-peringatan dan kepentingan politis berjabat tangan. Saling membantu, saling mendorong, selama kepentingan masih searah.
Sejarah Indonesia boleh saja menihilkan peranan Natsir, namun bagi kami orang-orang muda Indonesia tetap mengingat beliau. Beliau ialah teladan, tokoh yang patut dicontoh. Ia begitu bersemangat
memperjuangkan keyakinannya, ia berani menghabiskan hidupnya demi
kepentingan rakyat dan negara.
0 komentar:
Post a Comment