Jambu biji (Psidium guajava L) hanya populer ketika penyakit demam
berdarah merebak. Padahal, buah yang kaya akan vitamin C ini memiliki
banyak khasiat kesehatan yang belum banyak diketahui orang.
Jambu
biji (Psidium guajava linn) berasal dari Amerika Tengah disebarkan ke
Indonesia melalui Thailand. Jambu biji sering disebut juga dengan jambu
batu, jambu siki dan jambu klutuk. Jambu biji memiliki buah yang
berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis.
Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah
maupun di dataran tinggi. Umumnya ditanam di pekarangan dan di
ladang-ladang. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang bercabang
banyak, tingginya dapat mencapai 12 m. Besarnya buah bervariasi dari
yang yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.
Makan
satu jambu biji untuk sarapan memberikan dosis harian yang sangat
dibutuhkan seperti zat besi, asam folat, kalsium, serat, protein,
karbohidrat, vitamin A, B dan banyak vitamin C. Kandungan lemak total
satu jambu biji sekitar 0,9 gram atau 84 kalori. Dibandingkan dengan
apel, buah ini memiliki 38 persen lemak dan 42 persen kalori yang lebih
sedikit.
Berikut perbandingan nilai gizi antara Sirsak
(Guanabana), Jambu Biji (Guava), Mango (Mangga) dan Asam Jawa (Tamarind)
yang dikutip dari usda.gov:
1.
Mencegah kankerJambu biji mengandung antioksidan pelawan kanker,
likopen. Likopen dalam jambu biji lebih mudah diserap tubuh dibanding
yang berasal dari tomat karena perbedaan dalam struktur selnya. Konsumsi
likopen yang cukup sangat berpengaruh pada penurunan risiko kanker
prostat pada pria. Semua jenis jambu biji mengandung antioksidan yang
tinggi, terutama pada jambu biji berdaging merah.Riset-riset
epidemologis likopen pada studi yang dilakukan peneliti Itali, mencakup
2.706 kasus kanker rongga mulut, tekek, kerongkongan, lambung, usus
besar dan dubur, jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya
pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan
berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari
beberapa jenis kanker.
Quote:2. Menurunkan hipertensi
Jambu
biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan
denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat
gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada
jaringan dan sel tubuh.
Jambu biji adalah buah yang sebaiknya rutin
dikonsumsi jika Anda ingin menghindar dari serangan jantung. Buah ini
menjadi hipoglikemik di alam dan kaya akan serat yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Selain itu, jambu biji
berukuran sedang bisa mencukupi 20 persen kebutuhan harian tubuh akan
potasium. Penelitian juga menunjukkan rutin mengonsumsi potasium bisa
menurunkan tekanan darah.
Quote:3. Mengobati diare
Tanaman
jambu biji memiliki astringen, zat kimia yang akan menyusutkan jaringan
tubuh. Ini sebabnya gusi akan terasa lebih keras dan segar setelah kita
mengunyah jambu biji. Selain itu daun jambu biji juga mengandung zat
antibakteri sehingga bisa mencegah pertumbuhan bakteri saat terkena
disentri. Pembunuh bakteri lain dalam buah ini adalah karetinoid,
vitamin C dan potasium. Jambu biji juga mengandung tannin, yang
menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar
sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus.
Quote:4. Batuk dan flu
Daun
jambu biji yang dimakan mentah atau buah yang masih mentah yang dibuat
jus dipercaya secara turun temurun sebagai obat mengatasi batuk dan flu.
Ramuan ini bekerja dengan cara mengurangi pembentukan lendir serta
membuat saluran pernapasan bebas infeksi. Buah jambu biji juga kaya akan
vitamin C dan zat besi yang efektif untuk menghambat infeksi virus flu.
Quote:5. Merawat kulit
Kandungan
astringet dalam jambu biji akan meningkatkan tekstur kulit dan
mengencangkan kulit yang mulai kendur. Bukan hanya itu jambu biji juga
mengandung vitamin A, C dan potasium yang memiliki fungsi sebagai
antioksidan. Karena di dalam jambu biji terdapat likopen yaitu zat non
gizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid (pigmen
penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah (0,5 mol per liter
darah) serta memiliki aktivitas anti oksidan.
Nutrisi ini akan membantu proses detoksifikasi dan menjaga kulit tetap sehat serta bebas keriput.
Quote:6. Mencegah sembelit
Kandungan
serat yang tinggi dalam jambu biji efektif untuk mencegah sembelit atau
konstipasi. Buah jambu biji ukuran sedang mengandung 36 persen
kebutuhan serat yang direkomendasikan. Selain itu biji buah ini juga
menjadi laksatif yang ampuh yang berfungsi untuk membantu membersihkan
sistem pembuangan usus.
Quote:7.
DiabetesMenurut penelitian yang dilakukan pada tikus, baik buah dan
daun jambu biji bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Jambu Biji
juga meningkatkan produksi hormon Insulin. Insulin merupakan hormon yang
berfungsi untuk merubah gula dalam darah menjadi gula otot sehingga
tidak ada kelebihan gula dalam darah.
Quote:8. Menurunkan berat badan
Buah
ini memiliki komponen yang diperlukan untuk menurunkan berat badan,
misalnya serat, protein dan vitamin. Buah ini juga membuat perut terasa
lebih kenyang. Jambu biji berukuran sedang yang diasup saat makan siang
sudah cukup untuk mengganjal perut sampai makan malam.
Quote:9. Sariawan
Vitamin
C yang terkandung dalam jambu biji empat kali lebih tinggi dibanding
dengan vitamin C yang terdapat dalam jeruk. Selain itu, buah ini juga
menjadi obat yang ampuh untuk sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa),
penyakit yang ditandai dengan gusi bengkak dan berdarah.
Quote:10. Merawat gigi
Konsumsi jus jambu biji untuk merawat gusi, mengatasi gusi bengkak dan berdarah.
Quote:11. Menurunkan kolesterol
Jambu
biji memiliki kandungan pektin yang merupakan serat larut air. Dengan
adanya pektin, manfaat jambu biji juga dapat menurunkan kolesterol.
Quote:12. Mengobati infertilitas pria
Satu
jambu biji memiliki 165 miligram (mg) vitamin C. Sementara, satu jeruk
hanya mengandung 69 mg saja. Kandungan vitamin C pada jambu biji ini
efektif dalam mengobati infertilitas pria.
Quote:13. Membantu Mengatasi Deman Berdarah
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji ternyata dapat menghambat
pertumbuhan virus dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Ekstrak
daun jambu biji juga dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.
Trombosit ini jumlahnya akan menurun sangat drastis pada penderita DBD
sehingga mudah terjadi pendarahan. Pengujian lebih lanjut juga
membuktikan bahwa ekstrak daun jambu biji ini tidak bersifat racun sama
sekali (aman untuk dikonsumsi).
Untuk mengobati demam berdarah,
biasanya orang mengonsumsi jusnya. Hal tersebut sebenarnya kurang
efektif karena sifatnya hanya untuk mengatasi kehilangan cairan plasma
akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.
"Jambu merah hanya untuk meningkatkan daya tubuh," kata Dian Afianti, dokter di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jawa Tengah.
http://www.kaskus.co.id/post/508a99a320d719d323000006#post508a99a320d719d323000006
1 komentar:
mksih artikelx mg bermanfaat.
Post a Comment