Fungsi Obat Lansoprazole
Fungsi obat lansoprazole Lansoprazole merupakan obat dari golongan inhibitor pompa proton yang bekerja dengan menginhibisi sistem enzim (H+,K+)-ATPase sehingga mampu memblokir tahap akhir dari produksi asam lambung. Dengan begitu diharapkan produksi asam lambung dapat ditekan.
Lansoprazole diindikasikan untuk :
- Ulser duodenal aktif untuk terapi jangka pendek 4 minggu.
- Ulser gastrik (termasuk yang terinduksi penggunaan NSAID-Obat Antiinflamasi Nonsteroid-) untuk terapi maksimal 8 minggu.
- GERD jangka pendek maksimal 8 minggu.
- Esofagitis erosif maskimal untuk 8 minggu.
- Kondisi khusus hipersekretori (termasuk sindrom Zollinger-Ellison).
- Bagian dari terapi multiobat untuk infeksi H.pylori.
Dosis yang lazim untuk dewasa berdasarkan pustaka untuk Lansoprazole yaitu 15-30mg satu kali sehari. Penggunaan pada dosis lebih tinggi yaitu :
- 60mg satu kali sehari hanya digunakan sebagai dosis inisial pada kondisi hipersekretori, dosis selanjutnya menyesuaikan dengan respon terapi pasien).
- 30mg dua kali sehari untuk 10-14 hari bersama amoxicillin 1000mg dan chlaritromycin 500 mg dua kali sehari (bila pasien alergi penisilin antibiotik diganti dengan chlaritromycin 500 mg dan metronidazole 500mg dua kali sehari atau diganti dengan bismuth subsalycilate 525 mg dan metronidazole 250 mg + tetracycline 500 mg empat kali sehari).
Komposisi
Tiap kapsul mengandung lansoprazole 30 mg.
Tiap kapsul mengandung lansoprazole 30 mg.
Cara Kerja
Lansoprazole adalah penghambat sekresi asam lambung yang efektif. Lansoprazole secara spesifik menghambat (H+/K+) ATPase (pompa proton) dari sel parietal di mukosa lambung.
Lansoprazole adalah penghambat sekresi asam lambung yang efektif. Lansoprazole secara spesifik menghambat (H+/K+) ATPase (pompa proton) dari sel parietal di mukosa lambung.
Indikasi
Lansoprazole diindikasikan untuk :
Lansoprazole diindikasikan untuk :
- Ulkus duodenum.
- Benigna ulkus gaster.
- Refluks esofagitis.
Dosis
Ulkus duodenum : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Benigna ulkus gaster : 1 kali sehari 30 mg selama 8 minggu.
Refluks esofagitis : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Ulkus duodenum : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Benigna ulkus gaster : 1 kali sehari 30 mg selama 8 minggu.
Refluks esofagitis : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Cara Pemberian :
Lansoprazole diberikan 1 kali sehari. Untuk mencapai efek penghambatan asam yang optimal dan kesembuhan yang cepat dan hilangnya gejala-gejala, lansoprazole sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan.
Lansoprazole diberikan 1 kali sehari. Untuk mencapai efek penghambatan asam yang optimal dan kesembuhan yang cepat dan hilangnya gejala-gejala, lansoprazole sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan.
Pengobatan jangka panjang dengan lansoprazole tidak dianjurkan pada saat ini karena pengalaman klinis terbatas.
- Orang tua : Tidak perlu penyesuaian dosis. Dosis 1 kali sehari 30 mg.
- Anak-anak : Tidak ada pengalaman pemberian lansoprazole pada anak-anak.
Lansoprazole dimetabolisme di hati.
Pada penderita penyakit hati, tidak perlu penyesuaian dosis, dosis tidak boleh melebihi 30 mg sehari.
Tidak perlu mengubah dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Tidak perlu mengubah dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Efek Samping
Sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dispepsi, mual, muntah, mulut kering, sembelit, kembung, pusing, lelah, ruam kulit, urtikaria, pruritus. Terjadi kenaikan nilai-nilai tes fungsi hati yang bersifat sementara dan akan normal kembali.
Kadang-kadang dapat terjadi artralgia, edema perifer dan depresi.
Sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dispepsi, mual, muntah, mulut kering, sembelit, kembung, pusing, lelah, ruam kulit, urtikaria, pruritus. Terjadi kenaikan nilai-nilai tes fungsi hati yang bersifat sementara dan akan normal kembali.
Kadang-kadang dapat terjadi artralgia, edema perifer dan depresi.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap lansoprazole.
Penderita yang hipersensitif terhadap lansoprazole.
Interaksi Obat
Lansoprazole dimetabolisme di hati, oleh sebab itu ada kemungkinan interaksi dengan obat-obat yang dimetabolisme di hati.
Lansoprazole dimetabolisme di hati, oleh sebab itu ada kemungkinan interaksi dengan obat-obat yang dimetabolisme di hati.
Terutama harus hati-hati bila diberikan bersama-sama dengan obat-obat kontrasepsi oral dan preparat seperti fenitoin, teofilin dan warfarin.
Antasida dan sukralfat akan mengurangi bioavailabilitas lansoprazole dan jangan diberikan antara satu jam setelah makan lansoprazole.
Demikian artikel mengenai Fungsi obat lansoprazole. Semoga bermanfaat
0 komentar:
Post a Comment