Obat Tradisional Disentri
Disentri ditandai dengan peradangan usus besar yang disertai sakit perut. Disentri dapat diakibatkan karena kondisi sanitasi (kebersihan lingkungan) yang kurang baik.
Disentri disebabkan oleh kuman yang menyerang dinding usus besar hingga perut terasa mulas, kembung, mual-mual, muntah-muntah, diare. Jika tidak diatasi dengan cepat, dalam waktu 3 hari, feses penderita akan mengandung lendir dan darah, mata menjadi cekung ,tubuh menjadi lemas, dan dapat berakibat kematian.
Pengobatan (Pilih salah satu resep di bawah ini):
Ramuan Obat Tradisional 1 :
30 gram patikan kebo dan 30 gram daun jambu biji direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari
Ramuan Obat Tradisional 2 :
100 gram krokot ditumbuk hingga halus lalu diperas hingga keluar airnya sebanyak 150 cc. Air perasan krokot diminum sebanyak 50 cc.
Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari
Ramuan Obat Tradisional 3 :
30-60 gram kaktus dikupas kemudian direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusannya diminum selagi hangat.
Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari
Ramuan Obat Tradisional 4 :
30 gram sambiloto segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian air rebusannya diminum selagi hangat.
Pemakaian : Konsumsi 2 kali sehari
Ramuan Obat Tradisional 5 :
5 � 10 buah makasar digiling sampai halus, lalu masukkan ke dalam kapsul.
Pemakaian : Minum sekaligus setelah makan. Lakukan sehari 3 kali selama 7-10 hari.
Ramuan Obat Tradisional 7 :
15 gram bunga jengger ayam, 15 gram sambiloto, 10 gram patikan kebo ( semuanya dalam bentuk kering ). Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu saring.
Pemakaian : Minum sekaligus sebelum makan. Rebus kembali ampasnya sekali lagi, lalu minum airnya pada sore hari.
Ramuan Obat Tradisional 8 :
2 potong akar jeruk nipis, dicuci bersih, lalu rebus dengan 2 � gelas air sampai mendidih.
Pemakaian : Minum 1 kali sehari.
Catatan :
Kami menyarankan untuk mengkonsultasikan penyakit Anda kepada dokter dan mengkonsultasikan pengobatan yang Anda terima kepada Apoteker.
Diolah dari berbagai sumber.
0 komentar:
Post a Comment