Ada satu sajak Soni Farid Maulana (SFM) yang saya temukan di laman Pikiran Rakyat. Sajak ringkas namun membuat tepekur.
Nota 43
ada uban memutih di rambutku. Detik weker
memberi tanda: adakah aku petarung yang kalah
ataukah petarung yang gagah di setiap medan laga?
langit hanya bisu. Kau tak juga beri jawab.
(2005)
Ringkas dan padat bukan. Mau tak mau pembacanya akan memikir ulang hidupnya: aku petarung yang kalah atau petarung yang gagah di medan laga?
Jarang saya temui sajak SFM yang ringkas seperti ini. Biasanya sajaknya lumayan panjang. Selama ini sajak SFM yang saya baca ihwal kehidupan kota, relijiusitas, dan kritik moral. Yang satu ini agak unik: mengukur prestasi hidup dalam ukuran waktu. Sajak ini patut dikoleksi untuk membuka pintu ke arah perenungan diri. Dan, ujungnya mempertanyakan korelasi AKU dan HIDUP!
(ARAHMAN ALI, penggemar puisi)
Home »
» SONI FARID MAULANA TANYA IHWAL USIA
0 komentar:
Post a Comment