perempuan era pergerakan
Spirit perempuan era pergerakan tidak cuma gigih dalam menyuarakan hak-haknya, tetapi juga berani turun ke medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
kuasa politik: banal dan binal
Kuasa politik bukan cuma membuat para aktornya menjadi banal (politik haus kuasa), tapi juga binal (bukan cuma haus uang dan kuasa, tapi juga sarat syahwat).
menentang pandangan stereotip
Gerakan feminis menentang pandangan stereotif yang berpotensi memarjinalisasi peran perempuan sebatas fungsi domestiknya, bukan dalam konteks kehidupan publik yang lebih luas.
perjuangan keadilan jender
Perjuangan untuk mencapai keadilan jender di negeri ini sepertinya masih butuh waktu panjang. Dalam masyarakat yang telanjur meyakini kodrat perempuan sebagai makhluk lemah dan kurang cerdas dibutuhkan kerja keras guna mengkonstruksi isu jender dalam frame pluralisme-demokratis (non-patriarkis) sebagai prioritas kebijakan negara. Dengan demikian tatanan masyarakat berkeadilan jender bisa benar-benar terwujud.
Launa, Program Officer ALNI Indonesia/dosen Ilmu Politik FISIP-Universitas Bung Karno. (Suara Karya Online, 21 Desember 2006).
0 komentar:
Post a Comment