Home » » Obat Tradisional Bronkhitis

Obat Tradisional Bronkhitis

Obat Tradisional Bronkhitis
Bronkhitis merupakan radang pada bronki (bagian system pernafasan yang mengangkut oksigen ke paru-paru sehingga mengeluarkan lender. Lendir akan memicu terjadinya batuk-batuk untuk menyingkirkan kelebihan lender.
Bronkhitis ditandai dengan batuk yang terus-menerus disertai dengan dahak dan bercak darah.
Bronkhitis akut, disebabkan oleh pilek dan flu, yang umumnya akan sembuh dalam 1-2 minggu, sedangkan penyebab bronchitis kronis adalah zat iritan, rokok, infeksi saluran pernafasan, atau alaergi.
Pengobatan (Pilih salah satu resep di bawah ini ):
Ramuan Obat Tradisional 1 :
Rebus 25 gram kulit ari kacang tanah dengan 600 cc air hingga airnya mengental, saring ramuan kemudian tambahkan gula merah secukupnya.
Pemakaian : Minum selagi hangat. Konsumsi secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan 10-12 hari pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 2 :
Kaktus gepeng sebanyak 30 gram dikupas kulitnya, diiris-iris, kemudian tambahkan gula batu secukupnya lalu direbus dengan air secukupnya.
Pemakaian : Minum selagi hangat. Konsumsi secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan 10-12 hari pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 3 :
15 gram jahe dan 30 gram daun pegagan/antanan diiris-iris, kemudian direbus dalam 500 cc air hingga tersisa 250 cc.
Pemakaian : Minum selagi hangat. Konsumsi secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan 10-12 hari pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 4 :
1 buah pisang ,1 buah pir, � buah nanas, dan 1 sendok the garam dijus kemudian diminum.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan selama 10-12 hari, pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 5
10 gram kulit jeruk mandarin kering ,75 gram jali, , dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum selagi hangat dan jalinya dimakan.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan selama 1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 6
Akar terung dikeringkan kemudian digiling hingga menjadi bubuk. Sebanyak 10-15 gram bubuk akar terung diseduh dengan air panas secukupnya, aduk-aduk, kemudian diminum.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan selama 1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 7
Tambahkan madu secukupnya dengan 3 buah kesemek segar (dikupas dan dipotong-potong), kemudian direbus dengan air secukupnya. Airnya diminum selagi hangat dan kesemeknya dimakan.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan selama 1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisional 8
Rebus 30 gram bayam duri segar dan garam secukupnya dengan air. Kemudian airnya diminum selagi hangat dan bayamnya dimakan.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan selama 1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
Ramuan Obat Tradisionl 9
Cuci bersih 75 gram daun beringin segar dan 18 gram kulit jeruk mandarin, lalu direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah ramuan dingin, saring dan bagi menjadi 3 bagian.
Pemakaian : Minum pada pagi, siang, dan malam hari. Lakukan selama 10 hari.
Ramuan Obat Tradisional 10
1 gram biji bungli , 5 gram akar manis, 7 gram kencur dihaluskan, lalu dicampur dengan 110 ml air matang, peras.
Pemakaian : Minum 1 kali sehari sebanyak 100 ml. Lakukan selama 4 hari.
Catatan:
Kami menyarankan untuk mengkonsultasikan penyakit Anda kepada dokter dan mengkonsultasikan pengobatan yang Anda terima kepada Apoteker.
Oleh : Aris Haryana diolah dari berbagai sumber.

0 komentar: