Home » » Urbanisasi Kota di Indonesia

Urbanisasi Kota di Indonesia


Kebetulan melihat tulisan Proyeksi Penduduk Kota-kota di Indonesia Periode 1995-2005 (Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah, Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah) karya SG Made Mamas dari Badan Pusat Statistik.

Proyeksi penduduk ini terbatas pada kotamadya saja (BPS 1994). Alasannya karena keterbatasan data penduduk untuk wilayah kecil. Setelah memerhatikan tulisan ini, diperoleh beberapa kesimpulan yang menarik:

[1] Jumlah penduduk yang besar tak menunjukkan laju pertumbuhan tinggi. Penduduk Surabaya yang 3 juta jiwa, laju pertumbuhannya 1,45 persen. Sedangkan Batam dengan penduduk 291.000 orang, lajur pertumbuhan 8 persen pertahun.

[2] Laju pertumbuhan penduduk lebih ditentukan oleh arus perpindahan penduduk ketimbang faktor kelahiran dan kematian.

[3] Pola perpindahan penduduk dari pusat kota ke daerah pinggiran. Terjadi di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Makassar. Pusat kota berkembang menjadi daerah perdagangan, perkantoran, perhotelan, pemerintahan, dan lain sebagainya.

[4] Supas 1995 membuktikan bahwa arus perpindahan penduduk didominasi dari urban areas ke kota besar. Bukan lagi seperti dugaan banyak orang, dari desa ke kota. DKI Jakarta (1990-1995) menunjukkan 61,7 persen berasal dari urban areas, sedangkan 35,9 persen dari pedesaan. Hal yang berlangsung di Medan, Bandung dan Surabaya. Penduduk dari urban areas memiliki pendidikan lebih tinggi ketimbang yang berasal dari pedesaan. Penduduk dari urban areas ini bisanya bekerja di sektor jasa dan perdagangan, sedangkan dari pedesaan menumpuk di sektor bangunan, angkutan dan industri pengolahan.

[5] Alasan perpindahan: mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan, ikut suami/istri/orangtua/anak.

1 komentar:

Anonymous said...

salam kenal pa....

mohon petunjut untuk bloger ya...
saya penguna bloger baru

jayssatriani@ymail.com