Home » » Investasi Pertambangan Terkendaa Ijin Kehutanan

Investasi Pertambangan Terkendaa Ijin Kehutanan

Sumbawa Besar, Gaung NTB--Investasi pertambangan di Kabupaten Sumbawa mencakup 16 perusahaan dengan 19 ijin eksplorasi. Sebagian besar perusahaan tersebut terkonsentrasi pada eksplorasi emas. Sisanya pada bahan tambang mangaan dan pasir besi. “Sebagian besar perusahaan ini masih dalam tahap eksplorasi. Baru satu perusahaan yang akan meningkatkan fasenya ke operasi produksi,” ujar Kasi Survey dan Informasi Bahan Galian Dinas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sumbawa, M Jafar Mastar SE saat ditemui Gaung NTB diruang kerjanya, Rabu (10/11).

Adapun perusahaan yang sudah memiliki ijin eksplorasi antara lain CV Samawa Mitra Abadi, PT Intam, PT Sumbawa Jutaraya, PT Sumber Daya Energi, PT Delapan Inti Power, PT Selatan Arc Mineral, PT Galang Artha Buana, CV Cahaya Mineral, PT Azahra Resources, PT Tambang Barat Nusantara, PT Ayubi Mineral, PT Asiapasifik Aristama Entebe, PT Adhikara Andalan Pratama, PT Ngali Sumbawa Mining, PT Bumi Mulia Sejati, dan PT Antam Tbk.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan mengelola eksplorasi wilayah pertambangan di Kecamatan Maronge, Ropang, Lantung, Lenangguar, Alas, Alas Barat, Orong Telu, Lunyuk, Lape, Lopok, Moyo Hilir, Labangka, Empang, Plampang dan Moyo Utara.
Jafar Mastar menjelaskan, sebagaian besar aktivitas eksplorasi oleh perusahaan penambangan masih terkendala dengan ijin eksplorasi di kawasan hutan. “Sudah ada tindakan pengajuan ke dinas terkait untuk mengurus ijin di kawasan hutan, namun masih terkendala dengan panjangnya rantai birokrasi pengurusan ijin penambangan di kawasan hutan. Ada juga yang sudah melakukan eksplorasi tapi diluar kawasan hutan,” ujarnya.

Dari data perkembangan rencana dan realisasi pertambangan dan energi per Oktober 2010, rencana nilai investasi dari 16 perusahaan itu sebesar Rp 7,5 triliun rupiah dengan melibatkan 10.085 tenaga kerja. Nilai investasi tersebut akan terealisasi dalam rencana investasi satu hingga tujuh tahun ke depan. Realisasi investasi hingga saat ini masih Rp 4 miliar rupiah.

0 komentar: